🪁 Puisi Pendek Tentang Hujan Dan Rindu

KumpulanPuisi Asmara Rindu Di Sela Hujan Romantis. Bagaimana cerita puisi tentang rindu dan kata kata puitis hujan dalam bait puisi rindu dan hujan, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi rindu dan hujan. PUISI RINDU DI SELA HUJAN Husain Ismail. Di derasnya hujan penantian kian panjang menyiksa kehangatan yang ditunggu kian lamban
Bagi beberapa orang, hujan bisa menjadi sumber inspirasi untuk menulis puisi. Alasannya, hujan seringkali membuat seseorang melamun dan memikirkan hal-hal sendu. Namun dengan menulis puisi, seseorang bisa mencurahkan perasaan yang dialaminya seperti kesedihan atau kerinduan. Jika Anda ingin mengambil tema hujan untuk puisi, ada banyak puisi yang bisa dijadikan sumber inspirasi. Simak contohnya di bawah ini. Puisi Tentang Hujan dan Rindu Berikut ini tujuh contoh puisi tentang hujan dan rindu yang bisa Anda jadikan inspirasi untuk menulis puisi dengan tema serupa. 1. Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon yang berbunga itu Tak ada yang lebih bijak Dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak-jejak kakinya Yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar Pohon bunga itu 2. Hujan dan Kebersamaan Karya Dedik B Hujan ini mengingatkanku pada angan Pada kebersamaan pernah kita jalankan Setiap orang menarikan imajinasi yang disampaikan Melalui kertas putih tak diharapkan Langit terasa gelap mencekam Air berjatuhan tanpa memberi kesempatan Hawa dingin menusuk pori-pori badan Semangat tetap tak terbantahkan Ada yang tidur dengan kesakitan Ada yang merenung dengan kesendirian Ada yang ragu dalam penyampaian Ada pula cinta dalam kebersamaan Kasih ku tatap mata tajam Ada kerinduan terlalu dalam Seperti tanah gersang merindukan hujan Kasih bila hujan telah tiada Adakah kebersamaan kita tetap terjaga? Setiap peristiwa melahirkan suka dan duka Dan menjadi penyebab guncangan jiwa 3. Hujan dan Rindu Ini cerita tentang hujan di hari Minggu dan rasa yang tertinggal dari Sabtu lalu tentang kakek renta yang pantang menghiba meski senja di depan mata tentang kakak usil yang penyayang meski kerja dan tempa harus dijumpa sedari muda tentang adik periang yang berbinar meski jari kakinya mengintip menyeruak sepatu yang berkali disulam sang bunda tentang nenek jelita yang senyumnya hangat memeluk sejuk Ini cerita tentang hujan di Minggu pagi dan remah-remah nostalgi di penghujung buku diary tentang ayam, kucing, dan kelinci yang jadi definisi mimpi tentang rumah laba-laba, cengkih dan pala yang jadi definisi ceria tentang lagu dolanan di bawah rembulan yang jadi definisi tawa tentang jajanan pasar buatan nenek tetangga yang jadi definisi bahagia Ini cerita tentang hujan minggu lalu dan segumpal rindu pada bau tanah yang syahdu 4. Memori Tetesan Hujan Karya Setia Erliza Sehelai daun hijau panjang Menutupi mahkota dari derasnya hujan Menuju tempat lautan ilmu Beberapa tahun yang silam Saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar Memori daun pisang menjadi bait kisah haru Menempa kisah di musim penghujan Basah? Ayah, derasnya hujan menerpa tubuhmu Sambil menggigil kau genggam tanganku Jelas terlihat dari tangan keriputmu Menuntunku di bawah derasnya hujan Daun pisang mengukir kisah haru Ciptakan kenangan indah tak terhingga Antara aku, ayah, dan hujan. 5. Setetes Kenangan dalam Hujan Karya Tarisya Widya Safitria Dulu Saat semburat merah jingga nan elok Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala Tetes kehidupan jatuh serentak Membombardir ribuan kilometer lahan Impresi menguap di atas tanah Larut bersama wewangian hujan Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan Tersemat manis indahnya janji masa depan Penuh kebahagiaan semu berselimut basah Kini, Beradu dengan nestapa Menatap seruan hina yang menyayat jiwa Menusuk hingga rindu menyeruak keluar Dengan satu tarikan nafas gusar Kenangan di Basah Hujan Rayhandi Di basah itu memori tersangkut Menyanyut ingat membara bayang Terlihat warna di pucuk mata Kurasa memori menari bernyanyi berputar Masih teringat olehku Kenyataan yang menggenggam Hangat menguar melawan dingin Terbawa sampai ke hulu hati Aku tak ingin melupa Rasa di bidang merah masih menyenja Di bayang barat rasa itu kugantung Bersama hujan ia melebur Hujannya deras terasa Merangkak mencari celah Batu keras memukulku Terngiang ingin mengepak Aku belum larut menjadi abu Aku masih menjadi ingatan yang takkan raib Menjadi sepertiga kenangan yang hidup di hujan malam Aku masih menjadi cerita untuk hari ini dan selamanya. 6. Senandung Galau Tanah Kemarau Entah apa yang terjadi pada langit. Hingga telah berbulan-bulan menahan jatuh rintikmu padaku. Aku menjadi tiada dalam ketiadaan yang hampa. Satu-satunya alasan menemuimu yang menjelma menjadi embun subuh tanpa menoleh sedikit saja pada senja. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah lelah. Lelah menunggu sembab langit dengan ribuan pelukan yang tak sempat aku kecup satu per satu. Teruntuk kita yang menjadi bahagia di antara basahnya hujan. 7. Hujan Ini Mengingatkanku Padamu Tahukah kamu Bahwa jauh di lubuk hatiku Ada sebuah kenangan yang kusimpan, Rapi – serapi-rapinya. Dan hanya kubuka Saat hujan bergerenyai Seperti di pagi yang mulia ini. Saat kusentuh, Kenangan itu membuncah Membawa bayang-bayang indah Tentang kamu, kamu dan senyumannya Yang tak pernah bisa kulupakan. Lalu tiba-tiba Kenangan itu mengajakku Masuk kembali, ke masa lalu.
.